Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bambang Brodjonegoro Ungkap Penyebab Rendahnya PISA Indonesia: Bukan Pendidikan

Minggu, 28 Juli 2024 – 23:57 WIB
Bambang Brodjonegoro Ungkap Penyebab Rendahnya PISA Indonesia: Bukan Pendidikan - JPNN.COM
Ki-Ka: Chief Operating Officer (COO) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Eduward Ginting, Prof. Bambang Brodjonegoro, dan CEO Tanoto Foundation Benny Lee di sela-sela Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 di Pangkalan Kerinci, Minggu (28/7). Foto Mesya/JPNN

Dia mengatakan kalau stuntingnya hanya sekadar tubuhnya lebih pendek, sebenarnya tidak masalah. Namun, masalahnya adalah ketika stunting itu memengaruhi otak membuat anak ini mau ditaruh di sekolah yang paling hebat apa pun, susah mengikuti pendidikan. Susah untuk lulus. 

Kalaupun lulus ketika kerja, susah untuk bisa berkompetisi dengan yang lain. Susah menjadi pekerja produktif.

"Jadi, Anda bisa lihat, runtutannya ke belakang. Itu yang bisa mengancam kita gak jadi negara maju, " ucapnya. 

Untuk mengatasinya, Bambang mengatakan pemerintah yang baru nanti harus fokus pada pencegahan. Kemudian, pendekatannya jangan hanya dari sisi kesehatan, tetapi dari pendekatan multi sektor.

Sebab, salah satu penyebab stunting misalnya air bersih dan sanitasinya tidak layak. Jadi, harus ada perbaikan infrastruktur di situ.

Penyebab lainnya contohnya, kurangnya makanan bergizi. Orang boleh kenyang, tetapi belum tentu bergizi.

"Nah, yang terjadi di Indonesia sekarang stunting itu. Kalau asupannya tidak cocok, maka stuntingnya akan permanen dan makin parah, " terangnya. 

Menteri Keuangan RI periode 2014-2016 ini pun menilai program pemerintahan baru berupa pemberian makan bergizi dan susu gratis bagi anak-anak sekolah juga untuk ibu hamil, bisa mengurangi stunting di Indonesia. (esy/jpnn)

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan penyebab rendahnya PISA Indonesia, ternyata bukan sektor pendidikan

Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA