Bamsoet: Peritel Harus Lebih Kreatif Memanfaatkan Kemajuan Teknologi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki dengan lebih kreatif dan inovatif, serta mampu mengadopsi berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi dan gaya hidup terbaru.
Hal itu menurut Bamsoet penting agar peritel tidak sekadar mempertahankan eksistensi, namun juga dapat mengembangkan usahanya. Terlebih kontribusi ritel terhadap produk domestik bruto cukup besar. Pada Kuartal I 2020, tercatat mencapai 10,68 persen.
"Penyerapan tenaga kerjanya juga besar, karena memiliki keterkaitan dengan UMKM. Menghadapi pandemi Covid-19 yang turut membuat industri ritel dan UMKM terpukul, pemerintah telah memberikan berbagai stimulus dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," kata Bamsoet dalam Webinar Hari Ritel Nasional, secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11).
Dalam forum itu hadir secara virtual antara lain Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Ketua Umum APRINDO Roy Nicholas Mandey, CEO Fresh Mart Storer Sulawesi Utara Andy Sumual, dan Executive Director Nielsen Wiwy Sasongko.
Bamsoet memaparkan, berdasarkan data Kementerian Keuangan per 4 November 2020, PEN telah terealisasi sebesar Rp 376,17 triliun atau 54,1 persen dari total pagu sebesar Rp 695,2 triliun. Dukungan UMKM dan perlindungan sosial menjadi klaster yang paling banyak terserap dengan masing-masing sebesar 82,4 persen dan 75,6 persen.
Menurut mantan ketua DPR itu, di sinilah pentingnya menggerakkan kepedulian masyarakat untuk mendukung penyerapan anggaran dari klaster insentif usaha, klaster dukungan UMKM, dan klaster pembiayaan korporasi.
"Realisasi anggaran dari tiga klaster tersebut merupakan stimulus untuk menjaga ketahanan, sekaligus mencegah kolapsnya perusahaan-perusahaan dan unit-unit UMKM yang terdampak pandemi Covid-19," ucap Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, dengan semakin berkembangnya dunia usaha, akan semakin banyak lapangan pekerjaan tersedia, dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Apalagi akibat pandemi Covid-19, sudah banyak korban pemutusan hubungan kerja (PHK).