Bamsoet: Untuk Apa Berpura-pura, Saya Terbuka Apa Adanya
Selama menjadi wartawan, dia banyak bertemu para tokoh politik dan pengusaha seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Agung Laksono, Siswono Yudohusodo, Fadel Muhammad, dan lain-lain.
Relasi itulah yang kemudian mengantarkan dirinya aktif di Partai Golkar.
Semasa menjadi wartawan, Bamsoet pernah mendapatkan penugasan meliput pembukaan Pasar Induk Kramat Jati. Dari situ dia mengetahui bahwa para pedagang pasar mendapatkan pasokan sayuran, telur, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya dari para pedagang di Bekasi dan berbagai kota pinggiran Jakarta.
Lantas dia menawarkan diri menjadi pemasok. Kepala Pasar Induk Kramat Jati menyetujui sepanjang harganya lebih murah dari pemasok lainnya.
Dengan menggunakan kendaraan pick up sewaan, setiap pagi dini hari Bamsoet bolak-balik dari Bekasi ke Pasar Induk Kramat Jati.
"Di zaman itu, mendirikan media massa sangat sulit. Karena salah satu syaratnya harus memiliki deposit atau jaminan Rp 1 miliar yang tidak boleh dipakai selama satu tahun penerbitan," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, karirnya di politik juga ditempuh dengan jalan yang tidak mudah.
Dia harus mengalami empat kali gagal nyaleg dan baru yang kelima berhasil lolos ke senayan.