Bandoeng Laoetan Onthel International Hebohkan Kota Kembang
jpnn.com - BANDUNG – Kota Bandung memang tidak ada habis-habisnya urusan atraksi dan even Pariwisata. Setelah mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah Asia Tourism Forum di STP Bandung, ibukota Jawa Barat itu juga dipastikan kehadiran even menarik di kota Bandung.
Ya, untuk keempat kalinya, Bandoeng Laoetan Onthel akan digelar mulai (6/5) hingga 8 Mei 2016. ”Acara ini menjadi ajang yang ditunggu-tunggu warga Bandung dan wisatawan. Pastikan menyempatkan waktu untuk melihat bagaimana Lapangan Gasibu di depan Gedung Sate dan di Jalan Dipenogoro dipenuhi ribuan sepeda klasik nan unik, kami menyebutnya dengan The International Veteran Bicycle Festival,” ujar Ketua Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng (PSBB), Yahya Johari, Jumat (6/5).
Lebih lanjut pria asli Sunda itu mengatakan, diperkirakan Bandoeng Laoetan Onthel akan diramaikan oleh lebih dari 20 ribu onthelis dari seluruh Tanah Air dan mancanegara, para ahli sepeda dan perwakilan komunitas sepeda di seluruh dunia, serta beberapa duta besar negara pendukung. ”Kegiatan ini juga menghadirkan penjualan onderdil sepeda kuno terbanyak beserta kostum unik terbanyak yang tentunya sangat langka dan jarang kita lihat,” beber pria yang biasa menggunakan top itu.
Kata Aboy-sapaan akrab Yahya Johari-, pada 6 Mei ada acara penyambutan undangan para onthelis Tanah Air dan internasional. Termasuk pada hari perdana itu dilakukan acara meet and greet Fongers Rijwielen dengan Jen A. Fongers. Selanjutnya, masih ata Aboy, pada 7 Mei 2018 serangkaian kegiatan Bandoeng Laoetan Onthel siap menghibur para wisatawan yang datang ke Bandung.
”Mulai dari acara pembukaan, atraksi seni budaya Sunda, onthel lumping, musik rakyat, permainan, stand, kontes foto, teatrikal Bandung Lautan Api, renungan malam, rally onthel, sampai penampilan dari artis undangan,” ujar Aboy dengan logat sundanya yang khas.
Aboy juga meminta kepada semua masyarakat yang ada di sekita Bandung, Jabodetabek, maupun dari luar negri, pastikan hadir dan datang ke Bandung sekalian juga melihat keseruan sesi teatrikal Bandung Lautan Api di mana akan ada dentuman bunyi lodong (meriam tradisional dari bambu) dan bunyi petasan. ”Ada juga adegan peperangan yang diiringi pembacaan naskah. Aksi teatrikal tersebut menggambarkan bagaimana suasana peperangan saat peristiwa Bandung Lautan Api 1946,” tambah Aboy.
Sedangkan pada tanggal 8 Mei 2016, imbuh Aboy, Bandoeng Laoetan Onthel akan diisi dengan pawai kebudayaan, karnaval onthel, peragaan busana, pameran sepeda militer, coaching clinic, panggung rakyat, serta pembagian 1.000 iket sunda serta Fongers Time.
”Jadi kegiatan Bandung Laoetan Onthel digelar untuk ikut memperingati hari lahir Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng, serta peristiwa Bandung Lautan Api. Selain itu, juga mempererat tali silaturahmi di antara para onthelis se-Indonesia dan melibatkan komunitas onthel di dunia."
Johari juga menambahkan, acara Bandoeng Laoetan Onthel rutin dihadiri tidak hanya onthelis Indonesia tetapi juga onthelis dari dunia. Diantaranya adalah Singapura, Malaysia, Thailand, dan bahkan dari negara Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Rusia.
”Termasuk juga kolektor serta ahli sepeda klasik dunia seperti: Andre Koopmans, Jos Rietveld, Theo de Kogel, Otto Beajoun, Colin Kirsch, Ralph A. Boreham, dan Presiden International Veteran Cycling Association (IVCA) Alain Charles Albin Cuvier,”tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Nunung Sobari mengaku senang dengan acara-acara kreatif yang digelar masyarakat di kota kreatif seperti Bandung. “Karena semakin kreatif kota tersebut, maka semakin banyak wisatawan yang akan datang. Apalagi ini even international yang gaungnya ke luar negeri. Terima kasih kepada panitia yang selalu menjaga acara-acara yang klasik dan menarik, karena memang Bandung sangat kaya dengan ide dan kreatifitas,” katanya.
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat bersepeda, berkonvoi, dengan sepeda antik, karena event seperti ini akan menaikkan pamor Kota Bandung sebagai salah satu pusat heritage. Kota-kota yang banyak peninggalan bangunan dan perlengkapan lama, juga menarik jika menghidupkan komunitas antiknya.