Bangun Giant Sea Wall demi Mencegah Jakarta Tenggelam
jpnn.com, JAKARTA - Kondisi geografis sebagian wilayah DKI Jakarta membuatnya selalu berada dalam ancaman banjir rob. Bahkan ada pihak yang sudah memprediksi bahwa di masa yang akan datang luapan air laut akan menggenangi pusat kota.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Air dan Sumber Daya Air Firdaus Ali mengatakan, ancaman serius tersebut telah menjadi perhatian pemerintah. Pembangunan tanggul raksasa alias giant sea wall adalah salah satu upaya mencegah banjir rob.
“Sekarang namanya NCICD (national capital integrated coastal development) dan itu tetap jalan di bawah Kementerian PUPR,” kata Firdaus di Jakarta, Senin (10/12).
Menurut dia, program NCICD ini bukan hanya melibatkan Pemerintah Provinsi DKI saja. Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga dilibatkan.
Kini, lanjut Firdaus, perencanaannya sedang dimatangkan pemerintah pusat. “Itu sedang dimatangkan perencanaannya di Kementerian PUPR dengan melibatkan tenaga ahli Belanda, Korea, Jepang dan Indonesia,” ujarnya.
Firdaus menjelaskan NCICD pengembangan lebih terpadu dari giant sea wall. Karena NCICD akan mengkaitkan tanggul raksasa dengan pengembangan kawasan dan wilayah.
“Aspek macam-macam lingkungan, keterpaduan, finansial ekonomi, pengembangan kawasan pantai, tanggul juga akan dijadikan jalur untuk kereta api dan tol sehingga orang tidak perlu lagi masuk ke dalam kota,” jelas dia.
“Intinya sama tapi lebih dikembangkan, kalau cuma giant sea wall itu gunanya bikin tanggul saja. Tapi kalau ini (NCICD) kan tidak, di atas tanggul itu akan ada macam-macam nanti, ada tanggul baru, ada jalur kereta api, ada jalan tol, ada perumahan nelayan, penampungan nelayan,” katanya.