Bangun Kapasitas Petani Kopi di Subang, LPEI Pelopori Program Desa Devisa
Sementara Ketua Koperasi GLB, Miftahudin Shaf menuturkan masyarakat telah bertani kopi dalam jangka waktu yang panjang dan tidak pernah terbayang bahwa produknya dapat diekspor.
"Kami tentu berharap dengan program Desa Devisa, kopi kita dapat diekspor, terkenal hingga mancanegara dan petani dapat merasakan manfaat ekonomi dan sosial secara langsung," jelasnya.
Pada forum pertemuan virtual yang sama, Bupati Subang, H. Ruhimat mengapresiasi program yang diinisiasi oleh LPEI.
“Kami sangat mengapresiasi segala upaya dari seluruh pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Subang. Kami berharap melalui Desa Devisa menjadi program yang berkelanjutan, kopi Subang dapat mendunia dan menjadi jalan untuk terciptanya Subang Jawara yaitu jaya, istimewa dan sejahtera,” kata Ruhimat.
Sebelumnya, LPEI telah berhasil membentuk dua Desa Devisa yaitu Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinan ramah lingkungan yang telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke Eropa.
Kesuksesan pada dua desa tersebut dapat diduplikasi oleh Desa Devisa Kopi Subang, sehingga produk lokal Indonesia dapat mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat.(chi/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: