Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bansos Lindungi APBN dan Rakyat dari Dampak Inflasi Global

Jumat, 23 September 2022 – 22:51 WIB
Bansos Lindungi APBN dan Rakyat dari Dampak Inflasi Global - JPNN.COM
Penerima bansos PKH. Foto: Ilustrasi/Humas Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Inflasi global akibat tingginya suku bunga internasional dan dampak perang Rusia-Ukraina menambah gelapnya prospek kebangkitan ekonomi.

Berlanjutnya kerusakan jalur pasok bagi komoditas energi, pangan, dan pupuk dunia memicu menambah beban bagi APBN banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dalam rangka memitigasi beban yang diterima oleh kelompok masyarakat yang rentan, Pemerintah Indonesia telah melancarkan program bantalan sosial, senilai Rp 24,17 triliun dan mencakup kurang-lebih 38 juta anggota masyarakat terdampak dan mengurangi subsidi terhadap BBM, yang harganya telah disesuaikan, agar APBN tidak ‘jebol’.

Sikap pemerintah menaikkan harga BBM dibarengi dengan kebijakan memberikan bantalan sosial (bansos) kepada masyarakat karena dirasa lebih bermanfaat dan tepat sasaran daripada memberikan subsidi kepada produk.

Menurut mantan Menteri Keuangan 2014-2016, Prof. Bambang Brodjonegoro, kuat atau tidaknya APBN sangat terkait dengan kondisi global. Kendati demikian, APBN harus tetap menjadi instrumen efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Perlu disadari bahwa melihat APBN itu harus menyeluruh. Tujuan utama penggunaan APBN adalah untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat. APBN terbagi tiga komponen, yakni penerimaan, pengeluaran, dan pinjaman,” ujar Bambang dalam serial webinar Moya Institute bertajuk Langkah Penyelamatan APBN: Perlu atau Tidak, Jumat (23/9).

Bambang mengemukakan bahwa sampai Juni 2022 realisasi penerimaan negara mencapai 58 persen atau Rp 1.013 triliun sebagai akibat dari kenaikan harga komoditas yang tinggi. Namun hal tersebut sifatnya hanya situasional.

Bambang melanjutkan, dari sisi realisasi pengeluaran Kementerian/Lembaga (K/L) hingga saat ini telah terealisasikan sebanyak 41,5 persen dari alokasi yang ditetapkan pada Tahun Anggaran 2022.

Inflasi global akibat tingginya suku bunga internasional dan dampak perang Rusia-Ukraina menambah gelapnya prospek kebangkitan ekonomi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close