Banyak Anak Kampung Tua Minta Diakomodir di Sekolah Negeri Terdekat
jpnn.com, BATAM - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menjadi polemik antara wali murid dan sekolah. Di antara wali murid, masih ada yang terus berupaya agar anaknya diterima di sekolah negeri. Seperti, di SMAN 17 Batam yang berada di Kelurahan Seipelunggut, Kecamatan Sagulung.
SMAN yang tak jauh dengan Kampung Tua Dapur 12, Sagulung ini saat pendaftaran reguler lalu, banyak murid dari kampung tua tersebut yang tidak masuk dalam zonasi karena jaraknya sudah lebih dari 230 meter sesuai sistem map zonasi.
"Sebenarnya sekolah kita ini tak jauh dengan kampung tua. Tapi di dalam sistem, anak dari sana tidak bisa terakomodir, ini yang menjadi dilema wali murid, karena dari segi ekonomi tak memungkinkan sekolah di swasta," kata Kepala SMAN 17 Batam, Tapi Winanti.
BACA JUGA: Pecahkan Kaca Mobil Tahanan, Terdakwa Kasus Narkoba Melarikan Diri
Dia menambahkan, dari Kampung Tua Dapur 12 Sagulung, terdapat puluhan siswa yang belum terakomodir dan hingga kini wali murid masih menunggu informasi perihal kebijakan penambahan rombongan belajar (rombel) dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
"Jadi tidak mungkin anak dari Kampung Tua tidak kita terima. Hanya saja masih menunggu gelombang ketiga. Nanti akan diusahakan kita terima semuanya," ucapnya.
Dia juga mengatakan, jarak sekolah dan area permukiman yang padat penduduk di wilayah Seipelunggut memang cukup menyulitkan pihak sekolah untuk mengakomodir calon siswa dari kampung tua tersebut.
BACA JUGA: Sempat Tertinggal, PSM Akhirnya Taklukkan Bhayangkara FC