Banyak Lulusan SMK Menganggur, Berikut Upaya Mengatasinya
jpnn.com, JAKARTA - Data BPS menunjukkan persentase lulusan SMK yang menganggur menempati urutan teratas dalam data pengangguran. Setiap tahun, SMK menghasilkan lulusan sekitar 1,4 juta orang.
Oleh sebab itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK, agar produktivitas dan daya saing industri tenaga kerja makin berkualitas.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengungkapkan bahwa pemerintah sejak tiga tahun terakhir fokus pada upaya revitalisasi pendidikan vokasi.
Persoalannya, SMK mengalami kekurangan guru produktif hingga 100 ribu lebih. Guna mengatasi itu, berbagai upaya telah dilakukan. Misalnya, mendorong para guru agar memiliki keahlian ganda.
BACA JUGA: PPDB 2019 Jalur Prestasi, Minimal Juara III Tingkat Kota
Serta, mengirim guru untuk short course ke luar negeri. Selain itu juga mengundang expert baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan training of trainers (TOT).
”Jika cara ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan guru produktif, maka bisa saja nanti mengambil dari lulusan poltek. Artinya, selama belajar atau kuliah di poltek mahasiswa pasti sudah mengikuti magang di industri. Nah, tinggal mengikuti PPG satu tahun,” beber Agus.
Upaya menarik minat lulusan poltek perlu ada semacam ikatan dinas. Sedangkan mereka yang mengikuti PPG diberikan beasiswa dengan perjanjian setelah lulus akan menjadi guru produktif SMK.