Banyuwangi Semakin Ngetop dan Masuk Top 10 Indeks Wisata Indonesia, Nih Sebabnya
Dan terbukti, dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Banyuwangi terus menggeliat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi naik signifikan sebesar 85 persen dari Rp 32,4 triliun pada 2010 menjadi Rp 60,2 triliun pada 2015. Adapun pendapatan per kapita warga melonjak 80 persen dari Rp 20,8 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp 37,7 juta per tahun pada 2015.
"Tapi pariwisata bukan hanya soal ekonomi semata. Pariwisata adalah payung bagi pengembangan sektor lainnya, mulai infrastruktur hingga kompetensi SDM. Lewat pariwisata, daya saing warga meningkat. Yang UMKM bergegas memperbaiki produknya agar laku dibeli. Banyak yang ikut kursus bahasa asing yang difasilitasi pemda biar bisa jadi guide," ujar Anas.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun mendorong daya saing warga bukan dengan membicarakan hal-hal yang mungkin jauh dari pikiran warga desa, seperti globalisasi atau ASEAN Economi Community. Sebab, dengan pariwisata maka ada banyak orang luar kota dan luar negeri yang datang.
“Warga tergerak dengan sendirinya. Mereka sadar bahwa mereka harus pandai dan kompeten agar bisa eksis di tengah kompetisi," pungkas Anas.(adv/jpnn)