Barikade 98 Peringati Kehancuran Rezim Soeharto dengan Berbagi Sembako
jpnn.com, JAKARTA - Kejatuhan rezim Soeharto yang menandai kelahiran Era Reformasi 24 tahun diperingati DPN Barikade 98 dengan membagikan seribu paket sembako kepada masyarakat di kawasan Cikini, Jakata Pusat, Jumat (20/5).
Sekjen Arif Rahman menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial para aktivis '98 atas kondisi masyarakat yang belum pulih betul dari dampak pandemi Covid-19.
"Kita semua tahu, selama masa pandemi Covid 19 hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat terguncang. Khususnya di bidang ekonomi. Karena itu, kami (BARIKADE 98) berupaya bergotong royong meringankan beban masyarakat dalam bentuk aksi sosial ini. Sekaligus mendukung program pemerintahan Jokowi mendampingi masyarakat," ujar Arif.
Sementara, Ketua Panitia Nuryaman Berry Hariyanto mengatakan pihaknya mencanangkan Mei sebagai Bulan Bakti Reformasi.
Inisiatif ini bertujuan sebagai pengingat bahwa pada Mei 1998 ada peristiwa bersejarah yang monumental.
"Pada Mei tahun 1998, ada angin perubahan yang didorong oleh sekelompok anak muda berjaket almamater. Saat itu, ribuan mahasiswa dengan semangat moral force bergerak menuntut perubahan yang termaktub dalam poin-poin Agenda Reformasi. Hingga akhirnya rezim Soeharto tumbang pada 21 Mei 1998. Dan kegiatan ini adalah bentuk syukuran BARIKADE 98 atas tumbangnya Order Baru," ulas Berry.
Tahun ini, lanjut Waketum 1 BARIKADE 98 ini, sudah memasuki tahun ke 24 Reformasi. Muncul pertanyaan, apakah agenda Reformasi sudah sesuai dengan yang dicita-citakan, atau semakin menjauh dari harapan.
"Kondisi ini menjadi tanggung jawab moral bagi semua Aktivis 98 yang sudah mendobrak angin perubahan di negeri ini. Maka, harus terus diingatkan kepada seluruh elemen bangsa bahwa masih ada PR besar yang harus diwujudkan agar bisa mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Berry.