Barter Nyawa 40 Serdadu Cilik dengan 10 Ekor Kambing
Selasa, 08 Desember 2009 – 04:28 WIB
"Sepintas, mewujudkan perdamaian di Kongo sama dengan memandikan seekor babi. Sesaat setelah Anda mandikan, babi itu lari dan kembali berkubang di lumpur. Tapi, itu tidak membuat Anda menyerah," papar Henri. Berpijak pada keberhasilan negosiasi dan "kerja sama" militan lewat barter, dia pun tetap semangat melanjutkan gerilya damainya. Selain Peace Direct, Henri juga didukung penuh Centre for the Resolution of Conflict (CRC) yang dia dirikan di Kota Butembo.
Bukan hanya Peace Direct dan CRC yang membuat Henri bersemangat menegakkan perdamaian di negeri yang tak putus dilanda konflik dan masalah itu. Yang lebih penting bagi pria pemberani itu adalah dukungan para komandan militan dan ketua suku. Meski tidak secara resmi nonaktif dari jabatannya, sejumlah komandan militan yang bergabung dengan Henri di CRC sudah tidak pernah lagi menyentuh senjata api.
Salah satunya, Kolonel Roger Muhindo. Pada Agustus 2008 lalu, dia meninggalkan sarang pemberontak Mai Mai di belantara Kongo bersama 11.000 pengikutnya. Meski aktif memerangi kekerasan bersama Henri di CRC, Muhindo sempat dikhawatirkan berkhianat atau kembali mengangkat senjata. "Yang terpenting, kami sudah berhasil menjangkau mereka yang sebelumnya tidak tersentuh dan mengasingkan diri," tandas Henri.