Baru Dua Tahun Sudah Diapresiasi Amerika dan Brasil
Dongeng memang metode utama yang digunakan FLAC Indonesia dalam berkampanye ke sekolah-sekolah. Berdasar penelitian, mendongeng merupakan cara efektif internalisasi nilai-nilai terhadap anak. Selain mendongeng, FLAC kerap menggunakan pendekatan lain seperti bermain, menari, bernyanyi, dan tebak-tebakan sebagai ice breaking.
"Lagu yang dipilih biasanya lagu daerah yang liriknya diubah dengan kata-kata antikorupsi," ujarnya.
Road show penanaman nilai-nilai antikorupsi yang dilakukan FLAC Indonesia sudah menjangkau daerah-daerah luar Jawa. Antara lain, Sumatera Barat, Kalimantan, NTB, dan NTT. Sasaran mereka memang sekolah dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak.
Selama kurun dua tahun berjalan ini, FLAC Indonesia mendapat apresiasi dari sejumlah forum internasional. Para aktivis FLAC diundang untuk mengisi acara anak-anak. Misalnya, Global Youth Anti-Corruption Forum (GYAC) dan International Anti-Corruption Conference (IACC) di Brasilia, Brasil, 5"10 November 2012.
Dalam kegiatan itu, FLAC Indonesia mengirimkan Jiwo Damar Anarkie, presiden FLAC Indonesia. Uty pernah mewakili FLAC Indonesia dalam Global Engagement Summit 2013 di Amerika Serikat. Komunitas tersebut juga pernah menjadi presentator di ICERI 2013, 6th International Conference of Education, Research and Innovation di Sevilla, Spanyol.
"September ini kami juga diundang sebagai presentator di Global Network for Economic and Social Sustainability di Tokyo, Japan," paparnya.
Uty menegaskan, keberhasilan FLAC Indonesia dalam upaya memberantas korupsi belum bisa dilihat dalam sekejap. Menurut dia, dampak usaha komunitas saat ini mungkin baru bisa terlihat 5-20 tahun tahun lagi.
"Dampak upaya ini baru akan terlihat ketika anak-anak itu memimpin negeri ini. Mereka pasti punya integritas tinggi dan berkarakter," ujarnya. (*/c5/ari)