Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Baru Sebulan Militer Berkuasa, Harga Pangan Myanmar Sudah Menggila

Selasa, 16 Maret 2021 – 23:06 WIB
Baru Sebulan Militer Berkuasa, Harga Pangan Myanmar Sudah Menggila - JPNN.COM
Panglima Militer Myanmar, yang kini jadi penguasa tertinggi negara tersebut, Min Aung Hlaing, memberi hormat saat upacara Martyrs' Day di Yangon (19/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Ye Aung Thu/ Pool via REUTERS/File Photo/aww

jpnn.com, YANGON - Program Pangan Dunia (WFP) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa kenaikan harga pangan dan bahan bakar di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 berisiko mengurangi kemampuan keluarga miskin untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka.

"Kenaikan harga pangan dan bahan bakar ini diperparah oleh hampir lumpuhnya sektor perbankan, perlambatan pengiriman uang, dan batasan luas pada ketersediaan uang tunai," kata WFP, Selasa.

WFP mengatakan harga minyak sawit naik 20 persen lebih tinggi di beberapa tempat di sekitar kota utama Yangon sejak awal Februari dan harga beras naik 4 persen di daerah Yangon dan Mandalay sejak akhir Februari.

Di beberapa bagian Negara Bagian Kachin di utara, harga beras naik sebanyak 35 persen, sementara harga minyak goreng dan kacang-kacangan naik tajam di beberapa bagian Negara Bagian Rakhine di barat, kata WFP dalam sebuah pernyataan.

Biaya bahan bakar telah meningkat sebesar 15 persen secara nasional sejak 1 Februari, meningkatkan kekhawatiran tentang kenaikan harga pangan lebih lanjut.

Direktur WFP Myanmar Stephen Anderson mengatakan tanda-tanda itu meresahkan.

"Setelah mengatasi pandemi COVID-19, jika tren harga ini terus berlanjut, hal itu akan sangat merusak kemampuan orang-orang yang paling miskin dan paling rentan untuk menyediakan makanan yang cukup di meja keluarga," kata dia.

WFP telah membantu mendukung lebih dari 360.000 orang di Myanmar, kebanyakan dari mereka mengungsi akibat konflik selama dekade terakhir.

Kenaikan harga pangan dan bahan bakar di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 berisiko mengurangi kemampuan keluarga miskin untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News