Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Militer Myanmar Gunakan Taktik Perang, Menembakkan Peluru Tajam ke Pengunjuk Rasa

Sabtu, 13 Maret 2021 – 21:00 WIB
Militer Myanmar Gunakan Taktik Perang, Menembakkan Peluru Tajam ke Pengunjuk Rasa - JPNN.COM
Polisi dan militer di Myanmar menggunakan senjata untuk membubarkan unjuk rasa damai yang digelar di kawasan Dawei.

Dari sebuah pengamatan video ditemukan pihak militer Myanmar terekam menggunakan taktik yang mematikan dan senjata militer saat berhadapan dengan pengunjuk rasa.

KP Myanmar

  • Rekaman video menunjukkan pasukan keamanan yang dipersenjatai dengan berbagai senjata api militer dan senapan mesin ringan
  • Militer menepis kecaman atas tindakannya dan menyangkal bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa
  • Dewan Keamanan PBB mengutuk tindakan militer tersebut dan meminta tentara untuk menahan diri

Diketahui senjata tersebut biasanya hanya dipakai saat keadaan perang, sementara warga yang turun ke jalan berunjuk rasa damai.

Analisis terhadap lebih dari 50 video terverifikasi yang direkam di Myanmar telah mengonfirmasi jika pasukan keamanan telah menggunakan kekuatan yang mematikan, menurut analisis video Crisis Evidence Lab dari Amnesty International.

Senjata yang digunakan pihak militer tersebut termasuk senapan mesin ringan RPD buatan Tiongkok, senapan sniper lokal MA-S, senapan semi-otomatis MA-1, serta senapan mesin ringan Uzi-replika BA-93 dan BA-94.

Militer Myanmar Gunakan Taktik Perang, Menembakkan Peluru Tajam ke Pengunjuk Rasa
Etnis minoritas di Myanmar telah mengalami tindakan kekerasan mengerikan dari Tatmadaw.

AP

Temuan ini terungkap saat kekerasan dan kerusuhan melanda Myanmar dan telah menewaskan 60 pengunjuk rasa dan lebih dari 2.000 orang ditangkap oleh pasukan keamanan sejak kudeta militer 1 Februari.

"Taktik militer Myanmar ini sama sekali bukan taktik baru, tapi pembunuhan yang mereka lakukan belum pernah disiarkan langsung dan disaksikan dunia," kata Direktur Tanggap Krisis di Amnesty International, Joanne Mariner.

Selama bertahun-tahun, etnis minoritas di Myanmar telah menjadi sasaran kekerasan yang dilakukan oleh tentara Militer, yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw, kata Mariner.

Pihak militer Myanmar terekam menggunakan senjata yang biasanya dipakai saat keadaan perang untuk membubarkan unjuk rasa damai

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News