Bayang-Bayang Pak Sum di Atas Laut Benoa
Senin, 08 Oktober 2012 – 01:01 WIB
Memang mulai ada keluhan. Koridor untuk jalan kaki menuju tempat keberangkatan domestik sangat jauh. Tapi, tidak banyak pilihan untuk mencapai kemajuan. Apalagi, setelah saya rasakan sendiri, sebenarnya tidak juga lebih jauh dari umumnya bandara di luar negeri. Kebiasaan lama yang serbadekat telah menimbulkan dampak psikologis mengenai jarak sebuah koridor.
Saya hanya mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satunya: akan seperti bintang berapakah Bandara Ngurah Rai nanti? Banyak bandara baru kita bangun, tapi finishing-nya hanya setingkat bintang tiga. Saya khawatir Ngurah Rai pun seperti itu.
"Tidak," jawab Yanus Suprayogi, pimpinan proyek bandara baru ini. "Bandara baru Ngurah Rai akan setingkat bintang lima," ucap Yanus tegas.
Malam itu saya pun tidur dengan nyenyaknya. Apalagi, di kamar baru di hotel baru milik BUMN yang belum diresmikan: Grand Inna Kuta. Mungkin masih perlu waktu sebulan lagi bagi hotel ini untuk beroperasi. Masih ada beberapa koreksi dan pemasangan "jembatan" menuju Hotel Inna Kuta lama. Tapi, setidaknya, wujudnya sudah jelas.