Bayi Ajaib Hebohkan Rusia
jpnn.com, MOSCOW - Ambruknya apartemen di Magnitogorsk, Rusia, akibat ledakan gas pada Senin (31/1) melahirkan keajaiban. Ivan, bayi sebelas bulan, berhasil diselamatkan setelah melewati proses evakuasi yang dramatis.
Saat tubuh mungilnya diangkat pada Selasa (1/1), bocah laki-laki itu sudah 35 jam terperangkap reruntuhan gedung. Dan, suhu udara di luar mencapai minus 17 derajat Celsius.
Andrei Valman terkesiap. Dia menghentikan langkahnya di dekat reruntuhan hunian bertingkat yang sedang diperiksanya Selasa itu. Samar-samar dia mendengar suara tangisan. Anjing-anjing pelacak pun lantas dia arahkan ke sumber suara. Tapi, anjing-anjing terlatih itu tidak mengendus keberadaan manusia.
Saat personel lain beranjak meninggalkan lokasi tersebut, Valman memilih bertahan. Dia yakin, pendengarannya tidak salah. Ada tangisan dari balik reruntuhan.
Keyakinan Valman lantas membuat tim penyelamat terpaksa membongkar reruntuhan itu. Tapi, sebelumnya, mereka menghentikan operasional seluruh alat berat dan menciptakan suasana hening. Tujuannya adalah memastikan bahwa suara tangis yang Valman dengar memang benar-benar ada.
"Ketika suasana sudah benar-benar hening, tidak ada suara yang terdengar. Saya pun lantas berteriak kencang-kencang dan tangisan itu kembali terdengar," ujar Pyotr Gritsenko, rekan Valman seperti dikutip BBC. Setelah itu, tim pun langsung bergerak ke sumber suara.
Menurut The New York Times, Ivan masih berada di tempat tidur bayi ketika ditemukan. Tubuhnya terbungkus selimut yang cukup tebal. Saat itu posisi kepalanya lebih tinggi dari kaki yang tertutup selimut. Itulah yang membuat Ivan bertahan hidup.
Tim penyelamat hampir-hampir tak bisa percaya Ivan yang belum genap setahun tersebut selamat. Karena itu, mereka menyebutnya sebagai keajaiban tahun baru.