Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
jpnn.com, MOSKOW - Presiden Suriah Bashar al-Assad yang tergusur dari kekuasaannya sempat tidak diketahui keberadaannya. Kini, politikus yang menguasai Suriah selama 24 tahun itu berada dalam perlindungan Rusia.
Memang berbagai spekulasi tentang keberadaan Bashar sempat beredar sejak kelompok perlawanan anti-pemerintah merebut Damaskus pada Sabtu (7/12/2024) sore.
Saat militan penentang pemerintah menguasi ibu kota Suriah tersebut, Bashar sudah meninggalkan negerinya.
Presiden ke-19 Suriah yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Hafez al-Assad, itu melarikan diri menggunakan pesawat. Salah satu spekulasi yang beredar menyebut pria kelahiran 11 September 1965 itu sudah mati karena pesawat yang membawanya ditembak jatuh.
Ternyata Bashar dan keluarganya langsung menuju Rusia. Menurut sumber di Kremlin (pusat pemerintahan Rusia di Moskow), politikus yang memiliki latar belakang dokter spesialis mata itu memperoleh suaka politik.
Rusia memang menjadi sekutu dekat Suriah. Bashar melibatkan alutsista dan tentara dari negeri pimpinan Vladimir Putin tersebut untuk memenangi perang saudara di Suriah yang berkecamuk sejak 2011.
Namun, Rusia menggunakan dalih kemanusiaan untuk pemberian suaka bagi Bashar.
“... (pemberian suaka bagi Bashar dan keluarganya, red) demi alasan-alasan kemanusiaan,” ujar sumber di Kremlin yang dikutip kantor berita Rusia Interfax.