Bayi Mungil, Ortunya Entah Siapa, Nama pun Gonta-ganti
Ia menginginkan Rizki tak terlantar. “Lebih baik kalau tinggal bersama orangtua kandung lah. Namun, dalam hal ini negara lewat kami, Dinas Sosial, tetaplah mengusahakan penghidupan yang layak bagi Rizki ini,” tambahnya.
Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Pontianak, Achamad Huasinie memuji kecepatan respon Dinas Sosial.
“Kita mendapat surat pengaduan dari RS Antonius mengenai kasus penelantaran bayi ini karena orangtuanya memberikan alamat yang nyata-nyata palsu,” ujar Achmad.
Dalam keterangan berita acara, tertulis bahwa orang yang mengantarkan Rizki bernama Nurwahyuni, warga Gang Agung, Sungai Jawi.
“Lalu kita beritahukanlah ke Dinas Sosial. Dalam beberapa hari, mereka mengabari untuk proses penyerahan ini,” papar Achmad.
KPAID dalam kasus ini bertindak sebagai fasilitator. “Yah kita juga pantau tumbuh kembang Si Bayi selama diurus oleh Dinas Sosial. Mungkin, barangkali, pelan-pelan akan terungkap siapa orangtuanya,” harapnya.
Berdasarkan kasus sebelumnya, dia cukup yakin orangtua bayi akan ditemukan. Pada tahun 2016, KPAID telah menangani penelantaran anak, dalam berbagai bentuk, kurang dari lima kasus.
“Selama ini ketemu kok. Kita mungkin akan meminta aparat kepolisian untuk membantu mengungkap hal ini. Juga semogalah keluarga tergerak setelah liat pemberitaan dari teman-teman media,” tutur Achmad.