BBM Langka, Kapal Pemasok Ditambah
Jumat, 22 Januari 2010 – 05:38 WIB
Dikatakan, kalau armada kapal yang dbutuhkan itu cukup, maka bisa melakukan penyetokan. "Akar permasalahan hanya satu yaitu kurangnya armada. Kalau itu ada, maka kelangkaan itu tidak akan ada. Karena kuota berapapun akan diberikan kepada Pertamina. Dan kita bisa membuka SPBU ini selama 24 jam, sehingga eceran tidak akan menjual harga yang tinggi,” paparnya.
Dalam pertemuan itu, sejumlah pertanyaan diajukan para anggota dewan. Ketua Komisi B Anastasia Tekege mengatakan kelangkaan BBM bukan hal baru. Anastasia mengatakan pihaknya telah melakukan kunjungan ke lapangan, dan mendapati adanya penyerobotan terhadap antrian oleh oknum aparat bahkan PNS. Selain itu kelangkaan BBM membuat harga bensin eceran melonjak menjadi Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per 1,5 liter. Kondisi ini menurutnya membuat masyarakat resa
"Kebanyakan para pengecer yang kami temui, mengatakan bahwa kebanyakan bensin ini didapat dari oknum anggota, baik dari TNI ataupun Polri. Untuk itu harus ada kebijakan dari pemerintah, untuk mengatasi akibat tadi, dengan bekerjasama dengan TNI-Polri dan (Satpol) PP, dalam hal pengawasan di SPBU,” kata Anastasia Sedangkan Anggota DPRD Mimika dari Komisi C, Nurman Karupukaro mempertanyakan dari mana asal BBM yang dimuat kapal yang terbakar beberapa hari lalu di Pelabuhan Pomako 1. Juga mempertanyakan mengapa Pertamina tidak menimbun stok BBM dalam jumlah banyak untuk antisipasi kendala alam dalam pengangkutan dari Ambon ke Pomako. “Saya lihat Pertamina mempunyai tangki-tangki yang cukup besar, yang bisa digunakan untuk menampung BBM. Dan kemarin ada armada kapal milik Pertamina terbakar, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya,” kata Nurman.