Bea Cukai Denpasar Tingkatkan Kesejahteraan Petani dengan Klinik Ekspor
jpnn.com, DENPASAR - Bea Cukai Denpasar menjalankan KLInIK (Kemudahan Layanan Informasi dan Izin Kepabeanan dan Cukai) di bidang Ekspor atau KLInIK Ekspor, sebagai wujud kepedulian pada peningkatan kesejahteraan petani.
Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih mengatakan, pelaksanaan program KLInIk Ekspor ini berangkat dari kenyataan bahwa komoditi pertanian dan perkebunan saat ini makin menggairahkan untuk masuk ekspor. Tetapi para calon eksportir terkendala minimnya informasi dan pengalaman.
“Dengan KLInIK Ekspor ini, kami membantu para petani, salah satunya merealisasikan rencana ekspor cokelat organik ke Belanda yang dikelola Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) di Jembrana," kata Santi.
"Koperasi yang menaungi 600 orang petani cokelat dengan total lahan tanam seluas 800 hektar ini merupakan salah satu penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE IKM) dari Bea Cukai,” sambungnya.
Ia pun menjelaskan, program KLInIK Ekspor dijalankan mulai dari masuk online single submission (OSS), yaitu perizinan berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi, sampai terbit nomor induk berusaha (NIB) kepabeanan.
"Kami juga membantu komunikasi eksportir ke instansi penerbit izin ekspor serta pendampingan pembuatan dokumen ekspor sampai dengan pembahasan dengan pembeli di Belanda. Bisa dikatakan KLInIK Ekspor adalah tempat konsultasi, edukasi, dan asistensi pada para pengguna jasa semua hal terkait ekspor," ungkapnya.
Masih menurut Santi, layanan KLInIK Ekspor dapat dilaksanakan dengan datang langsung ke kantor Bea Cukai Denpasar, menghubungi tim KLInIK ekspor melalui telepon, atau menggunakan aplikasi Si Made BC Denpasar.
“Kami percaya Provinsi Bali amat kaya di sektor pertanian dan perkebunan, Bea Cukai Denpasar melihat hal tersebut sebagai peluang bagi para calon investor untuk melakukan ekspor. Di beberapa tempat, pengusaha melibatkan warga setempat dalam hal penyediaan bahan baku maupun produk yang akan diekspor," jelasnya.