Bea Cukai Gandeng Pemda dan KBRI Tokyo Bersinergi Genjot Ekspor di Daerah
Acara tersebut juga menghadirkan para pelaku UMKM di bidang woodpellet, yaitu PT Multi Indowood dan PT Kaliandra Merah Nusantara yang diharapkan bisa membuka pangsa pasar baru di luar negeri.
"Hal ini pun sejalan dengan arahan Bupati Lamongan yang memberikan target minimal sepuluh UMKM Lamongan dapat ekspor mandiri pada tahun 2023," tambah Wahjudi.
Kegiatan busniness matching ini menurut Wahjudi akan memfasilitasi dua pihak, yaitu pelaku UMKM dan para calon buyer untu meneemukan kecocokan terhadap produk UMKM yang diinginkan dan harganya.
Kecocokan itu pun tak melulu harus berupa transaksi, akan tetapi dapat berarti rasa ketertarikan buyer terhadap produk UMKM yang ditawarkan.
Faktanya, saat ini buyer Jepang membutuhkan banyk woodpellet untuk power plan dan memberikan tantangan kepada industri woodpellet dan Lamongan untuk bisa b to b satu kapal curah dengan kapasitas kurang lebih 20 ribu ton.
Tak hanya berisikan rapat koordinasi antara Bea Cukai dengan atase keuangan KBRI Tokyo, dalam kesempatan ini pula pengungjung dapat mencoba produk-produk UMKM Lamongan dan UMKM Muslimat NU Lamongan.
Sejalan dengan isu inklusi keuangan dan digitalisasi UMKM yang menjadi salah satu agenda prioritas sektor keuangan dalam isu strategis pemerintahan saat ini, diharapkan semua dapat menggaet UMKM karena sebagai penyumbang PDB terbesar, yaitu 61 persen.
"Diharapkan dengan adanya business matching ini, dapat membuka kepercayaan buyer terhadap industri dalam negeri dan membantu membuka pangsa pasar baru bagi UMKM," tutup Wahjudi. (mrk/jpnn)