Bea Cukai Kendari Fasilitasi Ekspor Perdana Ikan Hias ke Brunei Darussalam
jpnn.com, KENDARI - Kepala Kantor Bea Cukai Kendari Denny Benhard Parulian mengatakan keindahan ikan hias asal perairan Indonesia cukup diminati oleh pasar luar negeri, salah satunya adalah di negara Brunei Darussalam.
Hal itu disampaikan Denny setelah membantu terlaksananya ekspor perdana komoditas ikan hias milik CV Nurafia Marine Fish.
"Keindahan ikan hias dari laut Indonesia menarik perhatian berbagai negara di dunia, salah satunya adalah Brunei Darussalam yang tertarik dengan ikan hias dari perairan Sulawesi Tenggara," kata Denny, Kamis (29/4).
Ekspor perdana ikan hias dari Sulawesi Tenggara (Sultra) itu dilakukan oleh CV. Nurafia Marine Fish pada Rabu (28/4). Perusahaan itu mengekspor sebanyak 2.236 ekor yang terdiri dari tujuh belas jenis ikan hias air laut, dengan nilai devisa sebesar USD644,70.
Pelepasan ekspor perdana dilaksanakan di Terminal Kargo Bandara Halu Oleo Kendari oleh Bea Cukai Kendari bersama dengan Instansi teknis terkait, yaitu Disperindag, BKIPM, Unit Penyelenggara Bandara Halu Oleo, dan Angkasa Pura Logistik, yang tergabung dalam Tim Klinik Ekspor Sultra.
Menurut Denny, pelaksanaan ekspor perdana ikan hias itu merupakan wujud kerja sama yang baik antara eksportir dengan Bea Cukai Kendari dan instansi teknis terkait yang tergabung dalam Tim Klinik Ekspor Sultra.
Selama 2021 ini Tim Klinik Ekspor Sultra telah bersinergi dalam melakukan asistensi kepada calon eksportir dan telah berhasil mewujudkan ekspor perdana untuk berbagai macam komoditi yaitu Pala, Mete, Residu Sawit, Mutiara dan yang terbaru yaitu ikan hias.
"Bea Cukai Kendari akan terus mendukung ekspor langsung dari Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Sulawesi Tenggara," ujar Denny.