Bea Cukai Sebut Penerimaan Bea Masuk & Keluar Tumbuh Positif Pada Juni 2024

“Ketentuan relaksasi ini membuat penundaan pelunasan cukai HT pada Mei-Juni 2024 tercatat diangka Rp 26,9 triliun. Adanya downtrading HT ke golongan rokok yang lebih murah berdampak pada penurunan penerimaan cukai HT dari gol I sekitar Rp 4,5 triliun dan gol II sekitar Rp0,3 triliun. Sementara dari gol III hanya menambah Rp0,1triliun," sambungnya.
Selain penerimaan, kinerja fasilitasi dan pengawasan Bea Cukai hingga Juni 2024 juga menunjukkan hasil positif.
Kinerja fasilitasi termasuk pemberian insentif kepabeanan tercatat sebesar Rp16,9 triliun, dengan kontribusi signifikan dari kawasan berikat dan KITE yang mampu memberikan dampak ekonomi melalui ekspor sebesar USD45,8 miliar dan investasi USD1.762,2 juta.
Sejalan, kinerja pengawasan pun menunjukkan peningkatan jumlah penindakan yang mencapai 17.382 kasus, dengan komoditas utama berupa hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol (MMEA), narkotika, psikotropika, dan prekusor (NPP), tekstil, dan besi baja.
“Perbaikan penerimaan, fasilitasi dan pengawasan Bea Cukai tidak lepas dari kontribusi seluruh lapisan masyarakat. Besar harapan kinerja positif ini dapat berlanjut sehingga dapat mendukung kinerja APBN dan Bea Cukai di tahun 2024, serta menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi berbagai tantangan global ke depan,” tutup Encep. (jpnn)