Bea Cukai Selenggarakan Konferensi Pimpinan Administrasi Pabean Se-Asia Pasifik
Saat ini, kerja sama kepabeanan diuji untuk mengatasi masalah global dan meningkatkan kerja sama di masa depan.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan, melalui acara ini, para pimpinan instansi kepabeanan menunjukkan ketahanan dan kekuatan Asia-Pasifik untuk pulih dari krisis akibat pandemi.
"Kami yakin pertemuan ini merupakan momentum untuk membina hubungan baik dengan instansi kepabeanan dunia, meningkatkan kerja sama pengawasan dan pelayanan, serta memenuhi kebutuhan bersama di kawasan Asia-Pasifik," ujarnya.
Selain itu, The 23rd WCO Asia Pacific RHCA Conference akan memperkuat peran instansi kepabeanan dalam mengantisipasi berbagai tantangan, termasuk perkembangan pandemi Covid-19.
"Tantangan makin berkembang, baik dari sisi pangan, keamanan pangan, energi, maupun keuangan. Kami bisa melihat peran instansi kepabeanan sangat penting dalam mengefisienkan perdagangan dunia, mendukung pemulihan ekonomi, dan menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.
Bea Cukai berharap Australia yang akan menggantikan Indonesia sebagai WCO Vice Chair memperkuat peran instansi kepabeanan.
Bea Cukai berkesempatan memaparkan program National Logistic Ecosystem (NLE) sebagai salah satu terobosan kebijakan kepabeanan Indonesia.
"Di Indonesia, perkembangan budaya data telah digaungkan mulai dari Kementerian Keuangan. Pentingnya data dalam pembahasan pembuatan kebijakan dan pengelolaan SDM menjadi salah satu pertimbangan yang sedang dikaji, dilaksanakan, dan dievaluasi," ucapnya. (mrk/jpnn)