Beasiswa Dibatalkan, Mimpi Mahasiswa Papua Barat Berantakan
Dalam sebuah surat yang ditujukan bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra tanggal 8 Februari, pemerintah provinsi Papua mengatakan mahasiswa akan dipulangkan karena tidak menyelesaikan studi mereka tepat waktu.
Surat tersebut menyebutkan bagaimana para siswa harus kembali ke Papua Barat paling lambat tanggal 15 Februari, tetapi baru pada tanggal 8 Maret mereka mengetahui tentang keberadaan surat tersebut dari pertemuan dengan KBRI.
"Saya sangat, sangat terkejut. Dan pikiran saya sekejap kosong," ujar Efika.
KBRI dan pemerintah provinsi Papua belum merespon pertanyaan ABC, termasuk mengenai keterlambatan penyampaian surat.
'Kalian harus bergantian'
Ketika para siswa meminta penjelasan lebih lanjut, mereka diberitahu pihak KBRI bahwa durasi lima tahun untuk studi mereka telah berakhir.
ABC telah melihat SMS staf kedutaan kepada salah seorang siswa, yang mengatakan bahwa keputusan ini sudah final.
"Tidak akan ada perpanjangan beasiswa karena masih ada mahasiswa Papua lain yang juga membutuhkan beasiswa. Jadi kalian harus bergantian," bunyi sebuah pesan.
Efika mengatakan tidak mengetahui tentang ketentuan lima tahun beasiswa tersebut.