Begal Rekening Makin Marak, Kenali Ciri-cirinya
jpnn.com, JAKARTA - Waspada modus social engineering (soceng) menjadi viral dibicarakan warganet. Pembahasan soal soceng itu pun sempat menjadi trending topic nomor 1 di Twitter pada Rabu (15/6).
Enda Nasution, Co-Founder Suvarna.ID mengatakan istilah soceng yang kerap digunakan oleh komunitas hacker di Indonesia ini tak perlu teknologi canggih, tetapi memanfaatkan emosi dan ketidakhati-hatian.
Cara kerja begal rekening dengan modus soceng dapat dikatakan cukup cepat, bahkan kurang dari 5 menit. Pelaku berkomunikasi dengan korbannya melalui telepon ataupun layanan pesan singkat maupun chatting.
Dimas Harris Sean Keefe, Phd in International Trade and Commerce Pusan National University, South Korea menambahkan guna menghindari modus soceng masyarakat perlu meningkatkan keamanan.
"Bukan hanya cyber security namun juga pemahaman pengguna akan personal security," kata Dimas harris.
Dia melanjutkan, secanggih apa pun cyber security atau teknologi yang digunakan, jika pemahaman diri tidak ikut ditingkatkan sudah dipastikan akan terkena kejahatan digital.
"Oleh karena itu, perlu adanya integrasi dan sinergi antara kebijakan cyber security dengan tingkat pemahaman dan kewaspadaan pengguna produk digital," kata dia.
Pelaku berusaha untuk menipu korban agar memberikan akses terhadap data-data pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP, CVV/CVC, nama ibu kandung dan data personal lainnya, dan 'boom' saldo di rekening dapat raib.
Setelah memberikan akses data pribadi, pelaku langsung mengambil seluruh data yang diberikan sebelum korbannya sadar bahwa dia telah ditipu dan telah memberikan akses terhadap data pribadi kepada orang yang tidak dikenal.