Begini Cara Ahok Atasi Menjamurnya Ojek
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak khawatir keberadaan ojek akan bertambah. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI sudah menyiapkan sistem untuk menanggulangi hal itu.
"Saya tahu ojek tambah banyak, tapi kan kami buat sistem. Sistemnya jalan protokol enggak boleh lewat motor," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Jakarta, Kamis (6/8).
Ahok pun mengaku mendukung keberadaan Go-Jek karena bisa membantu menambah penghasilan warga Jakarta. "Karena saya tahu persis di Jakarta ada banyak orang di-PHK atau satpam yang jaga malam, mereka kadang cari tambahan," ucapnya.
Suami Veronica Tan ini mencontohkan, seseorang dengan gaji Rp 2,7 juta tidak mungkin bisa menghidupi keluarga. Karenanya, orang tersebut perlu mencari tambahan penghasilan. Nah, menjadi pengemudi Go-jek bisa menjadi alternatif untuk menambah penghasilan.
"Bisa hidup enggak di Jakarta kalau gaji cuma Rp 2,7 juta, anak kamu dua atau tiga? Padahal Rp 2,7 juta itu kebutuhan hidup seorang lajang. Mereka harus cari penghasilan tambahan," tutur Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, menjadi pengemudi Go-Jek akan memberikan keuntungan bagi tukang ojek. Sebab, mereka tidak perlu memikirkan mencari penumpang. "Jadi kamu enggak usah ngetem, mikirin ambil penumpang di mana," ungkap Ahok.
Ahok juga mendukung Go-Jek karena mereka tidak hanya membantu mengantarkan orang. Para pengemudi Go-Jek, sambung dia, juga bisa mengantar dokumen dan makanan.
Mantan politikus Partai Gerindra ini memiliki rencana menjadikan Go-Jek sebagai moda transportasi pengumpan busway (feeder busway). "Kami mau integrasikan dengan Transjakarta," tandas Ahok. (gil/jpnn)