Begini Prediksi Sri Mulyani soal Kondisi Ekonomi Indonesia pada 2021, Semoga Ada Titik Terang
Karena itu, kata Ani, pada Semester I-2021 nanti tidak bisa mengasumsikan pemulihan yang full power, karena Covid-19 pasti akan menjadi salah satu faktor yang menahan pemulihan. "Baik di konsumsi dan investasi maupun pemulihan ekonomi global," tegas Ani.
Jadi, Ani menegaskan, pihaknya sangat tergantung pada pemulihan di Semester II-2021. "Dan ini tentu memberikan pengaruh terhadap seberapa tinggi pemulihan di 2021," kata Ani.
Lebih lanjut Ani menjelaskan asumsi dasar ekonomi makro pada 2021 selain pertumbuhan ekonomi antara 4,5 hingga 5,5 persen, inflasi juga diperkirakan di 3 persen. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada posisi Rp 14.600. Tingkat suku bunga diasumsikan 10 persen.
"Kami mengganti (tingkat suku bunga) dari yang tiga bulan karena suku bunga 10 tahun adalah lebih merefleksikan belanja bunga kita di dalam APBN yakni di kisaran 7, 29 persen," pungkas Ani. (boy/jpnn)