Begini Strategi LKPR Mengelola Air di Kota Mandiri
Di bawah Kemang Village terdapat kolam retensi dengan kapasitas 100.000 m3 dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan dari area sekitar Kemang.
John menjelaskan kolam retensi ini memiliki peran penting untuk mencegah banjir. Juga berfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi.
Instalasi pengolahan air di Kemang Village memproses dan memproduksi air minum. Sementara, instalasi pengolahan air limbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak bisa diminum untuk digunakan kembali.
Saat ini, 99% kebutuhan air di Kemang Village didapatkan dari sumber air alternatif, yang mana 63% berasal dari pengumpulan air hujan dan air limpasan dari kolam retensi dan 36% dari hasil pengolahan air limbah.
Hanya 1% pasokan air berasal dari sumber air kota. Selain itu, Kemang Village telah secara signifikan menigkatkan efisiensi daur ulang air limbahnya dalam tiga tahun terakhir.
"Pada 2021, Kemang Village telah mengolah 99% air limbahnya (hanya 1% air limbah yang dibuang), naik dari 68% di tahun 2019," tutur John Riady.
Lebih lanjut dikatakan selama bertahun-tahun LPKR telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air.
"Kami juga berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan air secara hati-hati di seluruh unit bisnis," pungkasnya. (esy/jpnn)