Begini Upaya Nyata BRI Menyelamatkan Lahan Kritis Akibat Abrasi di Muaragembong
Ekosistem mangrove yang seharusnya kaya dengan fungsi dan manfaatnya, yaitu sebagai green belt atau penghalang dari gempuran pancaran gelombang air laut di Muaragembong pun menjadi rusak.
Terdapatnya ancaman kerusakan lingkungan dan berkurangnya jumlah sumber daya alam yang makin melebar, tentu membuat masyarakat di Kampung Solokan Kendal, Desa Pantai Bahagia, Muaragembong khawatir.
"Datarannya sudah hampir tergerus abrasi. Ada sekitar 2500 hektar dari dua desa, di Desa Pantai Bahagia dan Desa Pantai Bakti yang tergerus abrasi karena faktor iklim dan tempat tidak dikelola masyarakat secara maksimal," cerita Endang.
Menurut Endang, tempat tinggalnya sejak lahir itu perlu mendapat perhatian khusus.
Kemudian pada 2021 hingga 2023, masyarakat Kampung Solokan Kendal mendapat bantuan dari BRI lewat Program BRI Menanam - Grow & Green Penanaman 10 ribu bibit mangrove.
Mereka selanjutnya mengambil langkah inisiatif untuk menjaga lingkungan, dengan membentuk Kelompok Tani Sumber Makmur yang beranggotakan 24 orang yang aktivitas sehari-harinya petani tambak.
"Sekarang posisinya tambak yang dikelola terancam abrasi karena gelombang pasang rob. Lalu dari BRI ada ngasih bantuan 10 ribu bibit mangrove untuk ditanam di pinggir tambak dan daerah pesisir, supaya tambak kami aman. Mangrove yang ditanam itu jadi green belt untuk mencegah abrasi," kata Endang.
Upaya Nyata BRI Lawan Perubahan Iklim