Behel Berlian Bisa Perkuat Gigi
jpnn.com - MEMASANG batu permata sebagai aksesoris di gigi, entah dalam bentuk behel atau implan mungkin sudah biasa bagi kalangan selebriti dunia. Selain meningkatkan penampilan, ternyata jika dipasangkan pada gigi, berlian diklaim dapat meningkatkan kesehatan mulut, gigi hingga ke tulang-tulangnya.
Tapi peneliti mengatakan bukan sebongkah berlian yang perlu dipasangkan ke gigi agar kesehatan mulut tetap terjaga, yang kecil saja sudah memiliki khasiat tinggi. Hal ini dibuktikan tim peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) dan NanoCarbon Research Institute di Jepang setelah menemukan manfaat dari nanodiamond, salah satu bentuk berlian yang diameternya hanya 4 hingga 5 nanometer.
Yang tak kalah penting, nanodiamond ini dapat dijadikan sebagai sebuah sistem pengiriman protein di dalam mulut, terutama untuk mengobati osteonekrosis. Osteonekrosis merupakan gangguan kerapuhan tulang, terutama pada rahang yang cukup berbahaya, akibat kurangnya asupan darah. Penderita osteonekrosis biasanya sulit makan dan berbicara.
"Kami melihat dokter-dokter yang melakukan operasi perbaikan tulang, yang mahal dan memakan banyak waktu, akan menyelipkan sebuah spons untuk memasukkan berbagai protein yang dapat mendorong pertumbuhan tulang seperti protein morfogeni tulang pasca operasi," kata ketua tim peneliti studi dari UCLA School of Dentistry, Dean Ho, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (6/10).
Namun ternyata proses pengiriman protein ini terbukti lebih efektif dengan menggunakan nanodiamond, karena berlian yang tak kasat mata ini dapat menyatu dengan tulang dalam sekejap.
Apalagi permukaan nanodiamond yang unik membuat protein-protein yang dibutuhkan untuk pemulihan gigi dan tulang pasca operasi itu dapat terkirim secara perlahan-lahan, sehingga bagian mulut yang terserang osteonekrosis dapat diobati untuk kurun waktu yang lebih lama.
Menurut Dr. Ho yang juga profesor kedokteran dan biologi gigi itu, nanodiamond ini dapat diberikan secara non-invasif, entah itu lewat suntikan atau hanya dijadikan obat kumur bagi pasien.
Testimoni lain diberikan seorang mahasiswa kandidat PhD dari Northwestern University yang juga terlibat dalam studi ini, Laura Moore. Katanya, peneliti telah melakukan percobaan pemanfaatan nanodiamond ini pada sel-sel tubuh manusia dan hewan.