Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belajar Debat dari Hillary

Oleh Dahlan Iskan

Jumat, 30 September 2016 – 04:39 WIB
Belajar Debat dari Hillary - JPNN.COM

Pada kesempatan terakhir, Trump berusaha mengeluarkan senjata pemungkas. Senjata itu kelihatan memang sudah dipersiapkan lama. Mula-mula, dulunya, untuk menunjukkan bahwa wanita itu lemah dibanding laki-laki. 

Ini untuk memuaskan banyak orang Amerika kulit putih, terutama dari kalangan pengikut gereja Evangelis yang sangat besar, yang belum bisa menerima seorang wanita jadi pemimpin. 

Belakangan Trump dapat amunisi baru. Yakni, ketika tiga minggu lalu Hillary dipapah ke mobil karena jatuh pingsan di satu acara di New York. 

Karena itu, saat pertanyaan terakhir berupa ”apa penilaian Trump terhadap Hillary”, Trump langsung mengatakan bahwa Hillary itu tidak punya cukup energi. Padahal, katanya, untuk menjadi presiden, dibutuhkan energi yang luar biasa. 

Ternyata Hillary berhasil meluncurkan rudal penghancur. Dengan halus Hillary hanya membalikkan satu pertanyaan berikut ini: kalau seorang wanita mampu terbang ke begitu banyak negara dengan tidak henti-hentinya, termasuk mampu dicecar pertanyaan selama 11 jam di depan DPR, apakah tidak cukup energi? 

Hadirin yang sebenarnya dilarang mengekspresikan diri sampai terlepas secara spontan dengan tepuk tangan yang gemuruh. 

Sebenarnya Trump kurang pas mempersoalkan energi itu. Selama debat, Trump terus-menerus minum air putih dari gelas yang disediakan. Hillary tidak minum satu kali pun. 

Skor 4:1 untuk Hillary. Masih akan ada dua debat lagi. (*)

HILLARY Clinton menang telak. Itu kalau debat pertama calon presiden Amerika Serikat kemarin jadi ukuran. Nilai Hillary 8,5. Nilai Donald Trump 7. 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close