Belajar Hidup
Oleh Dahlan IskanDia juga mengatakan isi medsosnyi tidak sepenuhnya mewakili dirinyi. Medsosnyi itu dikendalikan beberapa orang. Yang kadang tidak sesuai dengan sikap pribadinyi.
Namun Greene tidak mau minta maaf di pidatonyi itu. Padahal beberapa isi medsosnyi dulu mengandung kekerasan. Termasuk setuju kalau tokoh Demokrat seperti Ketua DPR Nancy Pelosi disingkirkan –kalau perlu dengan peluru di kepala Nancy.
Beberapa anggota DPR dari Republik mendukung Greene. Pun sampai mereka memberikan standing ovation untuk Greene. Mereka berdiri menghormati Greene yang baru selesai pidato.
Kelihatannya Greene tidak akan tersingkir sepenuhnya. Mungkin akan ada kompromi. Misalnya Greene akan dimasukkan ke komisi usaha kecil.
Kebetulan dia sendiri seorang pengusaha kecil –untuk ukuran Amerika. "Saya ini korban cancel culture," komentar Greene setelah pencoretan itu.
Hari itu dia ke DPR dengan masker bertulisan Free Speech. Dia pun menolak tawaran untuk masuk ke komisi yang di Amerika dianggap yang paling tidak penting.
Sebelum pidato itu Greene justru masih melakukan penggalangan dana. Khusus untuk membiayai perlawanan atas mencoretannyi itu.
Dia mengumumkan penggalangan dana itu sangat sukses. Hanya dalam waktu singkat sudah terkumpul dana USD 175 ribu. Sekitar Rp 2,5 miliar.