Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belanda Akui Fakta Memalukan dan Meminta Maaf Sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia

Jumat, 18 Februari 2022 – 20:43 WIB
Belanda Akui Fakta Memalukan dan Meminta Maaf Sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia - JPNN.COM
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan saat bertemu di Istana Bogor pada 7 Oktober 2019. (Reuters: Willy Kurniawan) ()

Pada tahun 1969 pemerintah Belanda menyimpulkan bahwa pasukannya secara keseluruhan telah berperilaku benar selama konflik, tetapi mengakui pada tahun 2005 bahwa mereka "berada di sisi sejarah yang salah".

Pada Maret 2020, saat berkunjung ke Indonesia, Raja Willem-Alexander menyampaikan permintaan maaf yang tidak terduga atas kekerasan yang dilakukan Belanda.

Pemerintah kemudian menawarkan kompensasi 5.000 euro (sekitar Rp 81,5 juta) kepada anak-anak orang Indonesia yang telah dieksekusi selama konflik, setelah pembayaran tahun 2013 kepada beberapa janda korban pembantaian di desa Rawagede pada tahun 1947.

Perdana Menteri Rutte mengulangi lagi tawaran Belanda untuk menyelesaikan klaim kompensasi yang masih terbuka.

Studi tersebut menemukan bahwa pemerintah mengirim tentara pada misi yang mustahil yang tidak dilatih dengan baik. Beberapa di antaranya kemudian menjadi terlibat dalam tindakan penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum dan penggunaan senjata yang tidak proporsional.

Baik perdana menteri maupun akademisi yang terlibat dalam penelitian tersebut menolak untuk membahas apakah Belanda mungkin bertanggung jawab atas kejahatan perang dalam konflik tersebut.

"Itu terserah jaksa penuntut umum," kata Rutte. "Laporan itu memang tidak ditulis dari sudut pandang hukum tetapi dari segi sejarah -- tetapi bagaimana pun juga, hal-hal yang terjadi di sana saat itu, hari ini kami kutuk sepenuhnya."

Studi tersebut mencatat bahwa pemerintah dan militer Belanda mendapat dukungan dari masyarakat yang setuju dan media yang tidak kritis -- semuanya berakar pada "mentalitas kolonial".

Perdana Menteri Belanda meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kekerasan setelah Perang Dunia Kedua

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News