Beli Bekas Gereja, WNI di Inggris Segera Punya Masjid Indonesia
“Yang membuat kami terharu ialah banyak sekali donatur yang menyumbang mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah. Dari yang nilainya kecil sampai besar, tetapi selalu ada tambahan doa,” kisah Memet.
Namun, persoalan yang dihadapi WNI dalam mendirikan Masjid Indonesia bukan hanya dana. Panitia juga harus lihai melobi pemilik properti.
Pada syukuran itu, anggota Panitia Pembangunan Masjid Indonesia IIC London Berry Natalegawa menceritakan kesulitan membeli properti untuk tempat ibadah.
Menurut dia, ada beberapa bangunan yang sempat menjadi incaran panitia pembangunan masjid. Namun, IIC London sering kalah dibandingkan penawar lain.
“Memang tidak mudah dan banyak liku-likunya. Alhamdulillah kami akhirnya bisa mendapatkan masjid yang di Neasden ini,” tutur Berry.
Duta Besar RI untuk Inggris Raya Desra Percaya yang hadir dalam acara syukuran itu pun menyampaikan apresiasinya kepada IIC dan pihak-pihak yang telah membantu upaya pendirian Masjid Indonesia di London.
“Pada akhirnya kesabaran ini memberikan hasil yang menggembirakan dengan berdirinya masjid pertama Indonesia di London,” kata diplomat senior yang sangat aktif membantu proses penggalangan dana itu.(Antara/JPNN.com)