Belum 5 Tahun di Golkar, Lodewijk Paulus Sudah jadi Sekjen
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Paulus mengaku tidak menyangka terpilih menggantikan Idrus Marham.
Menurut Lodewijk, terpilihnya dia sebagai sekjen di luar sepengetahuannya. "Terus terang terpilihnya saya sebagai sekjen DPP Golkar tentunya di luar sepengetahuan saya," kata Lodewijk di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (22/1).
Sebab, ujar Lodewijk, memilih sekjen merupakan hak dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. "Siapa yang beliau anggap cocok atau dapat membantu beliau dalam menjalankan tugas-tugas terutama kesekretariatan," tuturnya.
Nah, Lodewijk mengatakan mungkin dari situlah Airlangga berpikir bahwa dirinya cocok menjadi sekjen. Menurut dia, waktu Airlangga merasa cocok, kebetulan dirinya sudah dua tahun di Golkar. Dia mengatakan, saat baru enam bulan di Golkar sudah mendapat tugas menjadi pelaksana tugas DPD Partai Golkar Lampung. "Ada tugas yang harus saya selesaikan. Alhamdulillah selesai," ungkapnya.
Lodewijk mengatakan, dalam perjalananya ini tentu dirinya mencoba belajar dengan kehidupan di Golkar yang tentu berbeda dengan militer. "Saya perlu beradaptasi agar orang bisa melihat kinerja saya selama hampir dua tahun ini," katanya.
Lodewjik mengaku tidak ada mendengar satu pun protes dari rekan-rekannya karena dia ditunjuk menjadi sekjen padahal belum lima tahun di Beringin.
Namun, kata dia, sudah menjadi hak diskresi ketum Golkar untuk menunjuk siapa pun menjadi pengurus DPP. "Itu hak beliau sebagai ketum," jelasnya.
Dia mengatakan tantangan terbesar ke depan adalah menghadapi Pilkada Serentak 2018. Sebab, Partai Golkar menargetkan kemenangan 60 persen dari 171 Pilkada.