BELUM BANYAK DIKETAHUI...WR Supratman Kencani Janda Soeharto
jpnn.com - DESEMBER 1926. Di Betawi, Wage Rudolf Supratman mondok di daerah Kwitang.
Bila sedang tak ada liputan, saban sore wartawan koran Sin Po itu melihat begitu banyak gadis berjalan-jalan santai. Dan beberapa orang pemuda dengan gayanya masing-masing mencoba menarik perhatian gadis-gadis itu.
WR Supratman yang ketika itu berusia 23 tahun tak mau ketinggalan. "Secara tiba-tiba itu menimbulkan gairah lain dalam hatinya," tulis Bambang Sularto dalam buku Wage Rudolf Supratman.
Entah pelet apa yang dipakainya, dalam waktu singkat WR Supratman berhasil menggaet Mujenah, gadis dari kampung Petojo.
"Konon pula dengan Mujenah itu Wage Rudolf Supratman menjalin hubungan intim," ungkap Sularto.
Hanya saja, Mujenah segera dipingit dan dinikahkan dengan lelaki pilihan orangtuanya. Kandas sudah cinta pertama sang wartawan penggubah lagu Indonesia Raya.
Penulis buku Perawan Desa, Darah Moeda dan Kaoem Panatik itu tak berlama-lama galau.
Suatu sore dia berkenalan dengan seorang wanita bernama Salamah dekat pondokannya. Salamah mulanya menanyakan berapa ongkos kereta api ke Bandung.