Belum Sampai ke Rumah Dukun, Mahasiswa itu Tewas Dibunuh
jpnn.com - BEBERAPA waktu lalu, warga Probolinggo digegerkan dengan kasus pembunuhan Baharudin Yusuf, 21, warga Kareng Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, akhirnya terkuak. Setelah terus melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil membongkar kasus tersebut. Terduga pembunuh mahasiswa Universitas Panca Marga (UPM) itu adalah Rohim, 45, warga Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Kepada polisi, tersangka mengaku nekat menghabisi korban karena ingin menguasai motor korban. Oleh tersangka, motor Yamaha Vixion yang dirampas tersebut kemudian dijual kepada penadah, Ahmad Dahlan, 32, warga Desa/Kecamatan Leces, yang ikut ditangkap.
''Tersangka awalnya mengelak menjadi pelaku pembunuhan. Setelah kami tunjukkan barang bukti sajam (senjata tajam) celurit, pelaku akhirnya mengaku membunuh korban,'' kata Kapolres Probolinggo AKBP Riky Haznul kemarin (12/3).
Sebelumnya, korban ditemukan tewas terbunuh di areal persawahan di Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, (27/2). Dari tubuhnya, polisi menemukan sejumlah luka bacok.
Menurut Kapolres, kasus tersebut terungkap setelah pihaknya memeriksa handphone korban. Dari sana, diketahui bahwa korban berkali-kali menjalin komunikasi, baik melakukan pesan pendek maupun sambungan telepon, dengan tersangka.
Berbekal petunjuk itu, polisi kemudian melacak keberadaan Rohim. Hingga Minggu (8/3) sekitar pukul 15.00, tersangka berhasil ditangkap di rumahnya sebelum akhirnya digelandang ke Mapolres Probolinggo guna diperiksa.
Tersangka semula mengelak. Namun, setelah ditunjukkan barang bukti senjata tajam berupa celurit, yang bersangkutan akhirnya mengaku. Barang bukti celurit tersebut ditemukan di sisi utara lokasi kejadian saat olah TKP (tempat kejadian perkara).
Ditemukannya barang bukti lain oleh polisi kian menguatkan dugaan keterlibatan tersangka dalam kasus itu. Sebab, petugas yang melakukan penggeledahan juga menemukan jaket dan helm korban. Menurut Kapolres, oleh tersangka, dua barang tersebut sempat dibuang ke jamban dengan maksud menghilangkan jejak.
Kapolres menyatakan, pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku tunggal. Kronologinya, korban sekitar pukul 21.00 menjemput tersangka di jalan raya dekat rumahnya. Kepada tersangka, korban meminta tolong untuk diantar ke rumah dukun di daerah Dringu.
Tersangka yang sudah berniat jahat tidak lantas membawa korban ke orang yang dimaksud. Malah, tersangka mengajak korban keliling daerah Dringu sebelum akhirnya sampai di pertigaan jalan Desa Ngepoh. Di tempat itu, keduanya sempat duduk-duduk sambil ngobrol.
Sekitar pukul 23.00, tersangka mengajak korban pulang. Namun, saat korban hendak menaiki sepeda motornya, tersangka membacok punggung korban dari belakang. Dalam kondisi terluka, korban berusaha lari ke arah selatan. Tersangka yang terus saja mengejar sembari mengayunkan senjata ke arah korban.
''Setelah korban meninggal dan tergeletak di jalan, pelaku langsung berjalan ke utara menuju sepeda motornya. Saat itulah, tersangka membuang celuritnya. Lalu, tersangka bergegas kabur dengan membawa sepeda motor korban ke arah selatan,'' jelas Kapolres.
Kepada sejumlah wartawan, tersangka mengakui perbuatannya. Dia mengaku nekat menghabisi korban karena ingin menguasai motor korban. ''Saya memang berniat mengambil sepeda motornya,'' ucap tersangka.
Begitu berhasil menguasai motor korban, tersangka bermaksud menghilangkan jejak. Setelah menghabisi korban, tersangka mendatangi rumah Ahmad Dahlan untuk menjual motor hasil kejahatannya. Oleh Dahlan, tersangka diantar ke RN yang diketahui sebagai warga Lumajang. RN masih diburu polisi. (mas/aad/bh)