Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benahi Supply Chain Management agar Produk Dalam Negeri Mampu Bersaing

Rabu, 27 November 2019 – 07:25 WIB
Benahi Supply Chain Management agar Produk Dalam Negeri Mampu Bersaing - JPNN.COM
Kampus Universitas Nasional. ILUSTRASI. Foto: Unas.ac.id

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah perlu memberikan perhatian pada Supply Chain Management sebagai upaya meningkatkan daya saing terhadap produk-produk dalam negeri. Meskipun ada permintaan yang kuat dari pasar ekspor tetapi sering kali produk-produk dalam negeri gagal memenuhi permintaan tersebut akibat Supply Chain Management yang tidak mampu dikelola dengan baik.

Demikian disampaikan oleh Ketua Program Studi Manajemen S2 MM Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Dr. I Made Adnyana dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh PKSP (Pusat Kajian Sosial Politik) dan Program Studi Hubungan Internasional, FSIP, Universitas Nasional, Jakarta, kemarin.

Adnyana mengingatkan dalam Supply Chain Management (SCM), ada integrasi kepentingan antara perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi maupun mengirimkannya ke pemakai akhir.

“Pendekatan yang ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi,” tegas Adnyana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/11).

Ia menambahkan perusahaan yang berada dalam supply chain intinya ingin memuaskan konsumen dengan bekerja sama membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang bagus.

Meskipun kelihatannya sederhana, menurut Ketua Program Studi Manajemen S2 MM Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional itu, dalam banyak hal kita gagal memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun pasar ekspor karena ketidakpastian rantai pasok yang disebabkan oleh bebagai hal, termasuk aspek permintaan (demand) maupun aspek pasokan (supply).

Ia menunjuk contoh biaya pengangkutan sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Jakarta itu 40% lebih mahal daripada dari Australia. Sedangkan biaya pengiriman daging sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) hampir 4 kali lipat dibandingkan dari Australia.

Demikian juga, lanjut Adnyana, biaya pengangkutan ikan dari Ambon ke Surabaya rata-rata Rp1.800 per kilogram. Sementara dari China ke Surabaya rata-rata hanya Rp700 per kilogram.

Pemerintah perlu memberikan perhatian pada Supply Chain Management sebagai upaya meningkatkan daya saing terhadap produk-produk dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News