Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Makanan Pedas Bisa Picu Demensia?

Sabtu, 27 Juli 2019 – 04:41 WIB
Benarkah Makanan Pedas Bisa Picu Demensia? - JPNN.COM
Harga cabai rawit anjlok. Foto : JPG/Pojokpitu

“Biasanya dokter akan melihat lagi, adakah faktor risiko yang menyertai. Misalnya, apakah orang tersebut dulunya punya penyakit darah tinggi, penyakit jantung, atau stroke yang bisa saja berhubungan langsung dengan otak,” tambahnya.

Selain itu, pemeriksaan-pemeriksaan lainnya seperti tes kognitif dan neuropsikologis, pemeriksaan neurologis atau saraf, CT scan atau MRI otak, tes darah, dan pemeriksaan psikiatri juga perlu dilakukan.

Kenali gejala demensia
Tanda-tanda demensia dapat beragam, tergantung penyebabnya. Namun, tanda gejala yang paling umum meliputi:

1. Perubahan fungsi nalar
Hilangnya daya ingat, kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata, kesulitan melakukan tugas yang kompleks, kesulitan dalam perencanaan dan pengaturan, kesulitan dalam fungsi motorik dan koordinasi, serta masalah disorientasi seperti mudah tersesat.

2. Perubahan psikolgis
Perubahan kepribadian, ketidakmampuan untuk menentukan sebab-akibat, ketidaksesuaian perilaku, paranoid, gelisah, dan halusinasi.

Meski sebagian besar tipe demensia memang tidak dapat disembuhkan, tapi dokter dapat membantu dalam mengelola gejala-gejala yang ada untuk memperlambat dan memperkecil perkembangannya. Misalnya, dengan memberikan obat-obatan untuk mengatasi gangguan tidur dan terapi yang menolong penderita beradaptasi untuk hidup dengan demensia.

Mengonsumsi terlalu banyak cabai atau makanan pedas memang tidak bisa disalahkan sebagai satu-satunya penyebab dimensia, sebab, penyebab demensia sendiri belum dapat ditentukan dengan pasti. Namun, ada baiknya tetap tidak mengonsumsi cabe secara berlebihan karena bisa menyebabkan masalah pada pencernaan Anda. Itu yang pasti.(MS/RVS/klikdokter)

Kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan dalam berbahasa, serta ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh yang cukup umum terjadi, mudah tersesat saat menyetir.

Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News