Benarkah Mata Merah Merupakan Salah Satu Gejala COVID-19?
jpnn.com, JAKARTA - Para peniliti di Tiongkok mengatakan bahwa virus corona atau COVID-19 bisa menyebabkan mata merah. Penyebaran virus tersebut pun bisa melalui air mata.
Dari 38 pasien dengan COVID-19, 12 pasien juga memiliki mata merah (konjungtivitis). Pada dua pasien, coronavirus hadir dalam cairan hidung dan mata.
"Beberapa pasien COVID-19 memiliki gejala okular, dan mungkin coronavirus baru hadir dalam sekresi konjungtiva pasien dengan COVID-19," kata peneliti Dr. Liang Liang dari Departemen ophthalmologi di Universitas China Three Gorges di Yichang, seperti dilansir laman WebMD, Rabu (8/4).
Konjungtiva adalah lapisan jaringan transparan dan tipis yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan menutupi bagian putih mata.
Liang mengatakan coronavirus bisa menyerang pada pasien dengan pneumonia COVID-19 yang parah.
Itu berarti virus bisa menyebar jika seseorang menggosok mata yang terinfeksi dan kemudian menyentuh orang lain - atau selama pemeriksaan mata.
Semakin parah COVID-19 seorang pasien, maka akan semakin besar kemungkinan ia juga akan memiliki mata merah, menurut laporan yang diterbitkan secara online pada 31 Maret di JAMA Ophthalmology.
Mengingat temuan ini, dokter dan perawat yang merawat pasien dengan COVID-19 harus mengenakan kacamata pelindung serta pakaian pelindung lainnya, topi dan sarung tangan.