Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Polusi Udara Bisa Picu Diabetes?

Kamis, 05 Juli 2018 – 16:22 WIB
Benarkah Polusi Udara Bisa Picu Diabetes? - JPNN.COM
Polusi udara. Foto: Vision Times

jpnn.com - Polusi udara seolah sukar untuk dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, terlebih jika Anda tinggal di kota-kota besar. Keadaan ini tak bisa dianggap remeh, karena polusi udara mendatangkan segudang dampak bahaya bagi kulit hingga organ dalam tubuh.

Seperti yang telah dibeberkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat serta Badan Kesehatan Dunia (WHO), tingkat polusi udara saat ini telah berada jauh dari standar aman. Bahkan, berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh Lancet Planetary Health, kadar polusi udara yang terlalu tinggi itu hingga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.

Studi yang dilakukan pada 2016 menemukan bahwa polusi udara berkontribusi pada 3,2 juta kasus diabetes. Jumlah tersebut adalah 14% dari total populasi di seluruh dunia. Sebanyak 150 ribu penduduk di Amerika Serikat setiap tahun misalnya, disinyalir terkena diabetes akibat polusi udara.

Polusi udara dan diabetes

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara polusi dan penyakit diabetes. Diduga bahwa polusi udara memicu peradangan dan mengurangi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin.

Para peneliti mengumpulkan data tentang 1,7 juta veteran Amerika Serikat tanpa riwayat diabetes selama 8 tahun. Setelah mengendalikan semua penyebab diabetes yang diketahui secara medis dan menjalankan serangkaian model statistik, peneliti membandingkan tingkat diabetes veteran dengan tingkat polusi yang didokumentasikan oleh EPA dan NASA.

Menurut salah satu peneliti, Ziyad Al-Aly, terdapat hubungan yang tak terbantahkan antara diabetes dan polusi udara.

"Banyak kalangan medis berpendapat bahwa tingkat polusi udara saat ini terlalu berbahaya dan wajib diwaspadai. Bukti menunjukkan bahwa sampai saat ini, kondisi tersebut masih belum cukup aman dan perlu diantisipasi secara serius,” ujarnya.

Anda sebaiknya lebih waspada dan berhati-hati terhadap polusi udara. Lakukan berbagai upaya agar tidak terlalu sering terpapar partikel dari polusi udara.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News