Benarkah Sofyan Tsauri Seorang Intelijen? Ini Jejaknya
jpnn.com, JAKARTA - Nama Sofyan Tsauri belakangan ini ramai diperbincangkan. Mantan narapidana teroris yang juga bekas polisi itu diduga sebagai agen intelijen yang masuk dalam jaringan teroris.
Namun, hal ini langsung dibantah oleh Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto. Menurut dia, segala macam tuduhan ke Sofyan tidak benar.
”Dia itu masuk di sekolah bintara Polri di SPN angkatan 1998. Lalu tugas di Depok di Sabhara dan Binmas. Saudara Sofyan Tsauri tak pernah bertugas di Brimob Polri,” ujar Setyo di Mabes Polri, Senin (21/5).
Setyo menuturkan, Sofyan pernah berdinas di Sabhara Aceh. Pada saat di Aceh, dia terpapar pemahaman radikal Aman Abdurrahman dan kemudian bergabung jaringan terorisme.
Lalu dia menjadi pemasok senjata untuk latihan para militer di Jantho, Aceh pada 2010.
”Dia mulai terpapar 2006 sampai 2007 karena membaca buku Aman. Pada 2008 disersi dan 2009 dikenakan pemberhentian tidak dengan hormat, alasannya disersi, poligami, dan terorisme dugaan,” imbuh dia.
Setyo menyebutkan, Sofyan lolos dari Aceh dan ditangkap di rumahnya di Bekasi pada 6 Maret 2010.
Setelah menjalani proses hukum, dia dituntut sepuluh tahun penjara. Dan Sofyan sudah menjalani enam tahun penjara. Sekarang dia bebas karena beberapa kali mendapat remisi.