Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Teh Panas Sebabkan Kanker?

Jumat, 01 Maret 2019 – 23:23 WIB
Benarkah Teh Panas Sebabkan Kanker? - JPNN.COM
Minum secangkir teh. ILUSTRASI. Foto: Laman Instyle

jpnn.com - Terlepas dari berbagai manfaat sehat teh, ada penelitian baru yang mengemukakan bahwa terlalu sering mengonsumsi teh panas bisa menyebabkan kanker. Benarkah demikian?

Penelitian yang dilakukan di Cina menemukan bahwa mereka yang terlalu sering menyeruput teh dalam keadaan masih panas setiap hari lebih berisiko mengidap kanker esofagus (kerongkongan). Ini dengan catatan, mereka juga merokok atau mengonsumsi alkohol berlebihan setiap hari. Jumlah alkohol yang dimaksud adalah lebih dari 350 ml bir atau 140 ml wine per hari.

Penelitian melibatkan 450 ribu orang yang diikuti selama sembilan tahun. Hasilnya, mereka yang setiap hari minum teh panas dengan suhu lebih dari 65 derajat Celcius yang dibarengi kebiasaan merokok atau minum alkohol berlebihan, berisiko lima kali lebih besar terkena kanker esofagus ketimbang yang tidak merokok dan hanya minum teh panas sesekali.

Bahkan, mereka yang tidak merokok atau minum alkohol juga berisiko lebih besar terkena kanker esofagus bila mereka memiliki kebiasaan minum teh panas setiap hari.

Para peneliti menilai, para penderita kanker esofagus yang jumlahnya semakin meningkat di dunia ini terkena trauma suhu panas yang berulang-ulang pada kerongkongannya. Bersama radikal bebas atau oksidan dari rokok atau alkohol berlebihan yang turut merusak selaput lendir esofagus, terjadilah kanker di kerongkongan.

Para ahli yang penelitiannya baru dipublikasikan ini tidak melarang Anda untuk minum teh. Bagaimanapun, teh tetap punya manfaat yang menguntungkan kesehatan.

Hanya saja, disarankan agar Anda menunggu hingga suhu teh hangat sebelum meminumnya untuk menghindari risiko kanker esofagus. Di sisi lain, hindari pula kebiasaan merokok dan minum alkohol.(HNS/RVS/klikdokter)

Para peneliti menilai, para penderita kanker esofagus yang jumlahnya semakin meningkat di dunia ini terkena trauma suhu panas yang berulang-ulang pada kerongkongannya.

Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close