Berapakah Jarak Waktu yang Tepat antara Makan Malam dan Tidur?
2. GERD
Mengonsumsi makanan berat atau camilan terlalu dekat dengan jam tidur dapat menyebabkan refluks asam lambung.
Keadaan tersebut adalah berbaliknya aliran asam lambung ke kerongkongan atau esofagus, yang dapat mengiritasi bagian tubuh tersebut dan menyebabkan gejala heartburn (rasa panas di dada), pahit di mulut, dan peradangan esofagus yang dikenal dengan nama GERD (Gastro-oesophageal reflux disease).
Kondisi tersebut disebabkan tekanan lambung yang tinggi akibat berisi penuh makanan, yang dibarengi dengan posisi tubuh berbaring saat tidur. Sehingga, aliran balik dari lambung ke kerongkongan lebih mudah terjadi.
Memang, kondisi tersebut tidak terjadi pada semua orang. Akan tetapi, pada orang-orang yang rentan, sejumlah makanan dan minuman tertentu dapat mencetuskan GERD, seperti minuman beralkohol, minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, soda); bumbu seperti lada, bawang putih, dan bawang merah; cokelat, jeruk, lemon, dan tomat.
Dalam jangka pendek, GERD juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sesak napas, panas di dada, dan mengganggu tidur. Apabila dibiarkan terus-menerus tanpa diobati, GERD dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan, menyebabkan gangguan makan hingga kanker esofagus.
Untuk mencegah terjadinya beragam kondisi buruk di atas, konsumsilah makan malam pada waktu yang tepat. Sesuai dengan waktu pengosongan lambung, maka para ahli merekomendasikan Anda untuk memberi jarak setidaknya tiga jam antara makan malam dan tidur.
Di samping itu, pastikan pula Anda tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti junk food atau makanan cepat saji. Akan lebih baik bila Anda memilih makanan ringan dan sehat, seperti buah-buahan.