Berbicara Soal Rehabilitasi Mangrove di Forum COP28, Sultan Puji Komunitas LATUN Bengkulu
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong para pemimpin dunia melakukan kolaborasi dalam program konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup di Paviliun Indonesia pada COP28 Dubai, Rabu (6/12).
“Agenda pengendalian terhadap kenaikan suhu bumi menjadi tanggung jawab bersama yang urgen. Salah satunya dengan melakukan inovasi rehabilitasi kawasan hutan dan lahan yang mengalami degradasi akibat aktivitas manusia selama ini,” ujar Sultan dalam keterangan tertulis pada Jumat (8/12).
Menurut Sultan, saat ini Indonesia cukup intensif mengembangkan program rehabilitasi hutan mangrove.
Sultan menyebut Indonesia tercatat sebagai kawasan hutan mangrove terluas di dunia, mencakup lebih dari 24 persen dari total luas mangrove dunia, yaitu 3,36 juta hektare.
Diperkirakan terdapat 3,14 miliar ton karbon biru yang tersimpan di hutan bakau, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya Bangsa Indonesia berkontribusi pada dunia untuk mengurangi gas rumah kaca sesuai komitmen kuat Indonesia yang tercantum dalam untuk NDC.
“Dunia berutang terima kasih terhadap jutaan hektare mangrove Indonesia yang aktif menyerap polusi karbon dunia. Meskipun, kekayaan biodiversitas pesisir tersebut belum dikembangkan secara optimal oleh pemerintah Indonesia,” ujar Sultan.
Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu mengajak semua pihak untuk menunjukkan keseriusan dalam pengendalian terhadap krisis iklim.
Menurut Sultan, dunia perlu berkolaborasi memulihkan kembali kerusakan ekosistem yang kita ciptakan sendiri.