Berdayakan Difabel, Baznas Bazis DKI Dirikan Kedai Kopi Difabis
“Jadi di sini kita juga melatih kemandirian mereka. Kita harapannya Difabis ni sebagai sarana pelatihan saja. Pelatihan selama 3 bulan, 6 bulan atau setahun. Agar mereka bisa mandiri mengelola dengan baik,” ujar Gigin.
Sudah Dilatih
Lebih lanjut, Gigin juga menjelaskan kalau para penyandang disabilitas sudah terlatih, mereka akan mencari sponsor untuk mendanai pembuatan kedai-kedai serupa.
Nantinya akan dikelompokkan 3-4 orang dalam satu kedai.
Selain menawarkan minuman kopi dan non-kopi, kedai Difabis juga menawarkan berbagai camilan.
Mulai dari roti, kerupuk, kacang, keripik, kurma dan masih banyak lagi. Makanan tersebut merupakan produk dari pelaku UMKM.
“Kalau untuk produknya harapannya sih kita ada difabel yang buat sendiri. Beberapa produk juga sudah ada difabel yang buat. Nah, kebanyakan makanan yang masuk ini harus melewati kurasi dari dinas UMKM,” lanjut Gigin.
Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Difabis ini tergabung dalam komunitas KAPCI.