Beredar Kabar Tak Sedap Jelang Seleksi PPPK 2021, Kemendikbud Gerak Cepat
jpnn.com, JAKARTA - Beredar kabar guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) diminta membayar uang pelicin sebagai syarat lulus seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021 tanpa tes.
Kabar tersebut sudah sampai ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Iwan Syahril mengimbau seluruh calon peserta seleksi PPPK untuk mewaspadai dan menghindari terlibat praktik calo dan penipuan.
"Saya merasa prihatin dengan peredaran informasi calo dan uang pelicin yang meresahkan guru honorer ini. Saya mewakili Kemdikbud mengimbau khususnya kepada para guru calon peserta seleksi PPPK agar tidak terbujuk modus-modus penipuan semacam ini yang justru akan merugikan calon peserta sendiri,” kata Iwan Syahril dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Minggu.
Kemdikbud menekankan praktik calo dan uang pelicin untuk mempermudah kelulusan seleksi ASN tersebut melanggar hukum dan bukan merupakan tindakan terpuji di tengah upaya pemerintah melaksanakan tata kelola seleksi dengan jujur dan transparan.
Dikatakan, seperti ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, PPPK memang tetap harus melalui proses seleksi berdasarkan amanah undang-undang dan demi menjaga kualitas guru.
Akan tetapi bagi para guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi 2021, diminta untuk tidak berkecil hati karena para guru diberikan kesempatan hingga tiga kali mengikuti tes PPPK.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemdikbud juga telah memperkenalkan Program Guru Belajar dan Berbagi – Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK yang dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dan profesional para peserta dengan mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran.
Seri Belajar Mandiri itu dapat diakses dalam jaringan (daring) dan bebas biaya melalui laman resmi yang sudah disiapkan kemendikbud.