Beri Kuliah Umum di Untan, Doktor Hasto Memotivasi Mahasiswa Membangun Tradisi Intelektual
jpnn.com - Doktor ilmu pertahanan jebolan Universitas Pertahanan RI Hasto Kristiyanto mengajak mahasiswa Indonesia membangun tradisi intelektual. Menurut dia, hal itu sebagai syarat kepemimpinan intelektual bagi masa depan.
Hasto menjelaskan sesuai teori geopolitik Soekarno, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan politik melalui diplomasi luar negeri merupakan unsur terpenting bagi kepentingan nasional Indonesia, termasuk di dalam membangun kekuatan pertahanan negara.
“Peguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah faktor penentu dalam geopolitik Soekarno yang disebut sebagai progressive geopolitical coexsistance yang menempatkan pusat kemajuan Indonesia itu dimulai dari kampus, dari keunggulan kualitas pendidikan nasional Indonesia,” katanya.
Hasto menyatakan itu saat menyampaikan kuliah umum dengan tema "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansi terhadap Pertahanan Negara" di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (26/8) petang.
Di hadapan para mahasiswa Untan Pontianak, Hasto kemudian memaparkan hasil penelitiannya mengenai teori geopolitik Soekarno dari disertasi doktoralnya di Unhan RI.
Hasto menegaskan pentingnya membangun tradisi intelektual di kalangan mahasiswa dan pelajar Indonesia.
Menurutnya, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno disegani di dunia karena memiliki tradisi intelektual sejak muda, dan visioner.
Soekarno pun di masa pemerintahannya menjadi pemimpin di tingkat dunia, termasuk berperan dalam kemerdekaan di sejumlah negara.